Stay at home aja dulu

 Sudah lebih kurang 1 bulan pemerintah menganjurkan masyarakat agar stay at home, kerja d rumah, belajar d rumah, dan beribadah d rumah, agar dapat memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Sudah banyak kebijakan pemerintah yang membatasi kegiatan masyarakat guna kepentingan bersama.

  Meski sedang menjalani isolasi, masyarakat tetap diperbolehkan untuk keluar rumah jika ada urusan yang penting seperti belanja kebutuhan pokok. Namun, masyarakat perlu mengikuti protokol yang ketat terkait keluar dan masuk rumah selama pandemi virus Corona. Baru baru ini masyarakat di himbau agar tidak mudik di tengah situasi pandemi Corona atau Covid-19 ini.

 Hal ini tentunya memicu tanggapan - tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat, ada masyarakat yang tetap ingin mudik menyambut ramdhan bersama orang tua dan saudara d kampung, dan ada juga masyarakat yang tetap memilih tidak mudik karna takut membawa dampak tidak baik bagi keluarganya. Meskipun demikian, pemerintah belum ada sangsi bagi mereka yang hendak mudik di tengah pandemi corona ini.

  Pemerintah membuat kebijakan ini guna menjaga keselamatan masyarakat dari berbagai kalangan, ikuti saja dulu, tunda mudik, dan stay at home biarkan alam memperbaiki dirinya sementara waktu ini .

***

Covid-19: Dilema Pendidikan

    Minggu/29/3/20 sudah terhitung  hampir satu bulan masalah COVID-19 menggemparkan Indonesia, saat ini bukan Indonesia saja yang berduka tetapi seluruh dunia. Bahkan di sosial media masalah covid-19 bukan menjadi sesuatu yang asing lagi, setiap harinya d twiter, instgram, facebook, watsab slalu saja membahas tentang covid-19. Banyak berita yang d share melalui sosial media yang membuat banyak masyarakat mengetahui kebijakan yang di tetapkan pemerintah seperti pembelajaran tatap muka bagi mahasiswa atau siswa SMA/SMK di ganti dengan belajar online atau tugas d rumah. Terkait covid -19 ini juga beredar berita bahwaakan ditiadakannya UN bagi siswa angkatan 2020, hal ini pun banyak mendapat tanggapan dari masyarakat baik dalam kota maupun luar kota, Dumai tentunya. Banyak orang tua murid yang khawatir dengan ditiadakannya UN ini mereka khawatir jika anak mereka tidak mengikuti UN susah untuk melanjutkan kejenjang lebih lanjut atau dalam mencari pekerjaaan nantinya. 

      Bukan hanya masalah kebijakan di tiadakannya UN saja, tetapi banyak juga tanggapan  negatif masyarakat tentang socialdistancing, terutama bagi pedagang kaki lima atau pinggir jalan, kekecewaan yang sangat mendalam dirasakan oleh para pedagang ini  dimana sosial distancing  ini salah satunya menghimbau kepada masyarakat agar mengurangi frekuensi belanja dan pergi belanja, sedangkan bagi pedagang dia memerlukan uang untuk menyambug kehidupan mereka dihari esok, tetapi dengan adanya ketetapan ini tentunya pendapatan mereka berkurang atau bahkan tidak ada pemasukan selama berlakunya social distancing ini.

    Kemarin sore terjadinya penertipan pedagang di taman bukit gelanggang oleh satpol PP. Seperti yang kita ketahui taman bukit gelaggang memang sudah ditutup selama beberapa hari sebelumnya dan dilarang ada aktivitas di dalamnya. Namun pedagang ini nekad kembali berjualan di sepanjang taman bukit gelanggang, memang sebetulnya penutupan itu bukan tanpa alasan, tetapi pedagang kecil ini juga punya alasan kenapa mereka nekad melakukan itu. kalau mereka tidak jualan mereka dan keluarga mereka bisa kelaparan.

    Mungkin pemeritah harus memberikan juga solusi bagi pedagang kecil ini supaya dalam keadaan wabah seperti ini mereka juga bisa memenuhi kebtuhan keluarga terutama seperti keamanan hand sanizer atau bahkan kebutuhan pangan, kalo biasanya yang mendapat tunjangan atau ansuransi kesehatan itu hanya orang yang berpangkat saja, seharusnya dalam keadaan seperti ini pemeritah juga lebih memikirkan masyarakat kecil supaya mereka juga bisa mengikuti peraturan tanpa harus takut kelaparan***

   

COVID-19: Kisah Yang Mencemaskan

Beberapa waktu ini dunia digemparkan dengan virus yang menular bahkan bisa membuat seseorang yang terkena virus itu meninggal, COVID-19 itulah nama virus tersebut. covid-19 adalah peyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut corona virus 2. penyakit ini pertama kali di identifikasi pada 2019 di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei Cina, sejak itu menyebaran secara global , mengakibatkan  pandemi virus corona 2019-2020. gejala umum termasuk demam, batuk, dan sesak nafas, gejala lain mungkin termasuk nyeri otot , produksi dahak, diare, sakit tenggorokan, sakit perut, dan hilangnya bau atau rasa,. sementara sebagian besar kasus menyebabkan gejala ringan, beberapa kasus berkembang menjadi pneumonia dan kegagalan multi organ. saat ini adalah Cina, dan tertinggi ke dua spanyol. sedangkan di Indonesia Jumat (27/3) total ada 1.046 kasus Covid 19 di Indonesia .

Berdasarkan data yang dikumpulkan Kamis (26/3) pukul 12.00 penambahan 153 kasus baru. Total ada 46 pasien C-19 yang dinyatakn sembuh. jumlah ini bertambah 11 pasien sembuh yang didapat kemarin. dan total yang meninggal ada 87 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif Covid-19. Maka sejauh ini pemerintah menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dengan cara, mencuci tangan dengan sabun sehabis dari kegiatan di luar atau dalam rumah, menghindari untuk selalu menyentuh mata, hidung telinga.

Dan pemeritah juga menerapkan Social Ditancing, dimana masyarakat tidak dibenarkan untuk berada ditempat umum untuk hal yang tidak penting seperti, nongkrong bersama tema di kafe, hampir disetiap daerah atau kota di Indonesia telah diberlakukan Social Ditancing ini. Dan kemarin sempat diterbitkan surat edara penutupan tempat hiburan, Mall, Masjid dan rumah Ibdah lainnya, bahkan sampai-sampai ditiadakannya soal jumat berjamaah dan dianjurkan oleh pemerintah shalat jumat diganti dengan shalat zuhur di rumahsaja.

Namun agak seikit mengecewakan, meskipun pemerintah telah menerbitkan surat edaran bahwasanya penutupan tempat-tempat yang memancing perkumpulan, tetapi  tempat hiburan malah beberapa hari yang lalu masih saja buka, namun untunglah rumah-rumah hiburan itu kini sudah tidak lagi beroprasi dengan adanya kawalan yang ketat dari petugas tim gabungan Covid-19 Kota Dumai. Tempat hiburan malam harus mendapat perhatian dari pemerintah kota Dumai, karena sangat memungkinkan terjadinya penyebaran virus Carona disana.

Covid-19 bukanhanya mencemaskan namun juga melahirkan berbagai kisah yang belum pernah terjadi sebelumnya.  Salah satunya terhambat nya kegiatan mengajar dan belajar anak, terhambatnya kegiatan bekerja diluar rumah, pengurangan pemasukan bagi pedagang kecil. tetapi dibalik dampak negatif ini juga ada dampak positif yang semua orang bisa rasakan, yaitu berkumpul bersama keluarga. hal yang paling berharga itu adalah berkumpul dengan keluarga, ayah, ibu, adik,kakak dan lain. selama ini orangtua kita atau bahkan kita selalu sulit untuk meluangkan waktu berkumpul bersama, bahkan bagi orangtua yang sibuk dengan bisnis atau kantor untuk tidur saja susah apalagi berkumpul dengan anak mereka, tetapi sekarang semua orang mendapat suatu kenikmatan yang tak terhingga yang selama ini mereka butuhkan jadi tidak selamanya yang buruk itu selalu bencana. ***

  

CIPSF IAITF Bebagi di Hari Asyuro

Kamis sore (20/9/2018) dari seluruh hasil dana sumbangan yang telah dikumpulkan oleh relawan CIPSF, maka kali ini CIPSF melakukan kegiatan berbagi sedekah. Sedekah yang diberikan adalah Es Cendol sebanyak 100 pc. Es Cendol ini diberikan kepada seluruh tukang becak yang ada di Kota Dumai.

“Saya berharap semoga kegiatan berbagi sedekah yang dilakukan CIPSF tidak hanya di hari Jumat tetapi di hari-hari besar islam lainnya juga dilakukan. Dan harapan saya semoga semangat kedermawanan ummat dapat terus bertambah untuk pemberdayaan kaum Dhuafa. Aamiin,” ujar Herni Hartati, M. Pd selaku Ketua CIPSF.
Ucapan terimakasih dan syukur pun diucapkan oleh seluruh tukang becak. Alhamdulillah kegiatan berbagi sedekah ini berjalan dengan lancar.

Semoga yang telah menyisihkan dananya untuk disumbangkan ini mendapatkan pahala dari Allah SWT. Jadi bagi yang mau mendistribusikan semua bentuk kedermawanan Islam seperti Infak, Sedekah, Zakat, Wakaf, dsb bisa melalui CIPSF melalui Rek. Bank Syariah Mandiri 7116857256.

Berbuka Puasa di Mushalla Asyufa IAI Tafaqquh Fiddin Dumai Riau, Kamis (20/9/2018) setelah melakukan kegiatan berbagi sedekah es cendol kepada tukang becak pada 10 Muharram, seluruh relawan CIPSF beserta Civitas Akademika IAI Tafaqquh Fiddin Dumai melakukan kegiatan berbuka bersama dalam rangka puasa Asyura.

Berbuka bersama dengan menu ayam penyet, es cendol, kue, buah-buahan dsb. Walaupun dengan menu sederhana namun terasa sangat berbeda karena dilakukan dengan kebersamaan. Menu berbuka puasa ini juga diperoleh dari sumbangan berupa dana ataupun makanan dan minuman yang diberikan langsung oleh Ketua Yayasan IAI TF Dumai, Seluruh Civitas Akademika IAI TF Dumai dan seluruh relawan CIPSF. Kegiatan ini pun mendapatkan dukungan yang luar biasa.
“Semoga dengan diadakannya acara berbuka puasa bersama ini semangat beribadah kepada Allah SWT semakin bertambah pula dan silaturahmi antara relawan

CIPSF dan Civitas Akademika IAI Tafaqquh Fiddin Dumai ini tetap terjalin dengan baik dan kita semua mendapatkan pahala dari Allah SWT,” ujar Dr. H. M. Rizal Akbar, S.Si, M.Phil selaku Ketua Yayasan IAI TF Dumai.

Sosialisasi pemakaian website

Good luck for all of collegers at IAI TF esspecially for the department of islamic education which are using website IAI TF on Friday,Desember 16 th 2016,with DR.Rizal Akbar,M.Phil....

Metode Pendidikan Agama Islam di Indonesia akan Adopsi Negara Inggris?

Peserta ‘short course’ guru pendidikan agama Islam (GPAI), Maman Suryaman menjelaskan, bahwa pengaplikasian ilmu agama Islam yaitu dengan membuat desain pelatihan metodologi pendidikan dan budi pekerti berbasis Islam.

Ilmu pengetahuan tersebut ia pelajari dari Universitas dan sekolah di Oxford, Inggris, dalam mengubah cara pengajaran pendidikan Islam yang sebenarnya.

“Yang utama itu menyamakan persepsi apa sih itu Islam rahmatin lil alamin,” kata Maman‎, kepada Aktual.com, di Jakarta, Rabu (4/11).

Ia mengatakan, bahwa inti dalam metode pendidikan harus menyamakan ‘mindset’ para guru tentang Islam. Menurutnya, Islam itu menyelamatkan umat serta berbuat baik kepada dirinya sendiri, orang lain dan kepada seluruh Alam Semesta.

“Jadi orang yang menganut Islam rahmatin lil alamin itu selalu bisa membagi kasih sayang. Jadi tidak ada kamusnya orang yang rahmatin lil alamin itu menyakiti orang lain dan menyakiti Alam Semesta ini,” jelasnya menambahkan.

Hal tersebut menjadi penting, karena dalam kemajemukan masyarakat Indonesia tidak bisa dihindari potensi beda suku dan budaya, dimana bisa menyebabkan perpecahan.

Lebih jauh ia mengatakan selama tinggal di Oxford, dirinya melihat toleransi beragama.‎

“Kami melihat anak-anak dari berbagai suku bangsa, ada yang keturunan Pakistan, orang Inggris, India, dan juga Indonesia, tapi ketika diajarkan pelajaran agama mereka sangat toleran, dan mereka belajar dalam kondisi yang menyenangkan,” terang Maman.

“Ini pemahaman yang baru bagi saya. Oh ternyata belajar agama bisa menyenangkan dan sekaligus bisa mendapatkan nilai-nilainya,” tambahnya.

Maman mengatakan bahwa Indonesia ingin mengadopsi toleransi beragama dari Inggris. Yakni, mengajarkan agama dengan cara yang menarik, tetapi di dalamnya akan dimasukkan tentang keindahan Islam yang toleran dan rahmatin lil alamin, saling menghargai dalam perbedaan, dan menyenangkan.

Sumber :

http://www.aktual.com/metode-pendidikan-agama-islam-di-indonesia-akan-adopsi-negara-inggris/

Pendirian Lembaga Pendidikan Islam Akan Menumbuhkan Peradaban Islam

TRIBUNNEWS.COM,PURWAKARTA - Peradaban Islam yang akan menjadi impian umat tidak tumbuh begitu saja.
"Peradaban Islam hanya tumbuh lewat jalan yang serius dan berkesinambungan," kata KH Bachtiar Nasir,  Sekjen Majelis Ulama dan Intelektual Muda Indonesia (MIUMI) Pusat di Purwakarta, Sabtu (12/3/2016).
Ia mencontohkan, untuk menumbuhkan peradaban Islam salah satunya caranya adalah melalui pendirian lembaga pendidikan Islam.
"Mendirikan lembaga pendidikan Islam merupakan wujud keseriusan membangun peradaban Islam," katanya.
Fakta ini pula yang mendorong, KH Bachtiar Nasir mendirikan AQL Islamic School (AQLIS) di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat Purwakarta.
"Ini juga karena banyaknya permintaan agar kami juga mendidik kader-kader muslimah sebagai generasi penerus bangsa," ungkap pimpinan Yayasan Peradaban Islam di Jakarta.
Pembangunannya pesantren yang diberi nama Pesantren Yatim dan Duafa daar Ummu Kholid melayani pendidikan setingkat SMP dan SMU dimulai pada Sabtu (12/3/2016).
Sekolah  ini berbasis beasiswa untuk yatim dan duafa dengan persentase 60 persen dan mandiri 40 persen dari total peserta didik yang akan diterima.
Berbeda dengan AQLIS 1 di Jonggol, sebanyak 40 persen dari siswa/ santri adalah beasiswa untuk yatim dan duafa, sementara untuk siswa/ santri mandiri sebanyak 60 persen.
Dikatakannya, perizinan pembangunan sudah selesai di tingkat masyarakat, desa, dan camat. Perizinan dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan Provinsi Jawa Barat, dalam proses.
Editor: Eko Sutriyanto

Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2016/03/13/pendirian-lembaga-pendidikan-islam-akan-menumbuhkan-peradaban-islam